Sabtu, 10 Desember 2011

Underestimate, apa itu?

Underestimate apa itu? Sering kita mendengar kata underestimate.  Langsung saja saya lihat di paman Google, apa itu underestimate?.  Menurut penelusuran di paman Google artinya "meremehkan."  Sering kita meremehkan diri sendiri atau orang lain.  Kita sering meremehkan segala kemampuan kita, bahkan meremehkan kemampuan orang lain.  Ha ha ha ,... apa hubungannya underestimate dengan blognya istri pelayan Tuhan ini?... saya menulis ini karena ada kasus dimana seorang istri mengalami kata ini yaitu "Underestimate"
Baru saja saya mendapat kabar, bahwa ada seorang istri pelayan Tuhan yang melayani di kota besar.  ia diremehkan oleh anggota gerejanya, hanya karena dia bukan lulusan sekolah Theologia.  Nah kan bukankah ini underestimate?.  
Apa yang akan saudara lakukan, jika ada orang lain yang meremehkan saudara hanya karena saudara bukan seorang lulusan sekolah Theologia?. Ho ho ho ho,... saya tidak bermaksud memancing emosi saudara semua...
Biarkan saja mereka menilai semau mereka.  Setiap orang punya hak untuk menilai.  Tetapi apakah saudara tahu, bahwa dihadapan Tuhan, seorang istri pelayan Tuhan sangat berharga.  Tidak semua wanita di panggil untuk menjadi istri seorang pelayan Tuhan.  Allah melihat hati kita, bukan pendidikan kita.
  
Malahan Rasul Paulus mengatakan "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.  Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Tim 4:12)
Ketika perkataan kita menjadi teladan.
Ketika tingkah laku kita menjadi teladan..
Ketika kasih kita menjadi teladan...
Ketika kesetiaan kita menjadi teladan....
Ketika kesucian kita menjadi teladan.....
Tidak akan ada yang underestimate kepada kita, karena itu yang dituntut dari Firman Tuhan.  Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah, karena engkau muda (karena engkau bukan lulusan Theologia) jadilah teladan bagi orang-orang percaya!
Ketika kita menjadi teladan, jangan biarkan orang lain underestimate kepada kita.   Mari tegakkan dadamu, tetap pendanglah Tuhanmu.  Dengarkan suaraNya.  Tuhan ingin kita menjadi teladan sepanjang hidup kita.

Underestimate 
 You can do it.
Let be a role model

Jumat, 09 Desember 2011

Peran apa yang kuambil saat natal?

Ketika lagu-lagu natal mulai terdengar, pohon natal mulai terpasang.  Lampu natal mulai menyala, perasaan apa yang muncul di hati kita?.  Sukacita? Pasti!  Karena Yesus lahir untuk memberikan damai sejahtera di bumi.  Pada hari  natal, semua fokus pada kelahiran Yesus.  Ya memang hari natal adalah peringatan hari kelahiran Tuhan Yesus.  Tetapi ada seorang ibu yang sudah memberi peran yang sangat besar di hari natal pertama di Betlehem.  Dia adalah Maria.  Di Natal pertama itu, Maria menjadi teladan bagi para wanita yang melayani Tuhan.  Ia rela mengorbankan semuanya demi kelahiran sang Juru Selamat.  Pengorbanan yang paling besar bagi wanita adalah ketika dia harus melahirkan bayi.  Tak jarang angka kematian ibu melahirkan semakin tinggi di Indonesia ini.  Dan Maria telah melalui masa itu.  Maria harus mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan Sang Juru Selamat.  Bahkan Maria telah rela melahirkan di kandang.  Yang kita dapat memastikan, tentu tidak ada wanita yang ingin melahirkan anaknya di kandang domba.  Tetapi Maria telah mengambil peran itu di Natal pertama.  Kerendahan hatinya, menjadi teladan kita.  Itu sebabnya ketika malaikat datang kepadanya, ia berkata:"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan Mu (Lukas 1:38).
Sebagai seorang ibu, peran apa yang kita lakukan di natal nanti?.  Sibuk menyiapkan makanan nikmat?, membersihkan rumah? menghias rumah menyambut natal? sibuk belanja untuk persiapan pesta natal? menjahit baju untuk semua keluarga pada malam hari?, dan se tumpuk kesibukan yang tak pernah habis dalam daftar.
Apa pun peran yang kita jalankan, teliti lah untuk siapakah semua aktivitas kita? untuk Yesus yang lahir atau untuk memuaskan keinginan kita.
Mari mengambil peran seperti Maria, yang dengan penuh kasih dan pengorbanan kepada Tuhan, karena ia memiliki hati seorang hamba sehingga dapat berkata "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, Jadilah padaku  menurut perkataanmu."

Rabu, 07 Desember 2011

satu persen membuat dunia berbeda.


Hai para istri pelayan Tuhan, pernahkah anda memiliki rasa takut dan depresi ?, Mungkin kita tidak pernah tahu kapan kita mendapatkan jawaban akan datang ke depan pintu kita. Bahkan mungkin hal yang kita takutkan mungkin tidak terjadi.
Sebagai seorang istri pelayan Tuhan, kita senantiasa dibimbing Tuhan, sehingga sembilan puluh sembilan persen kita diberi Petunjuk Tuhan untuk boleh melihat masa depan di dalam Tuhan, tetapi yang dibutuhkan adalah untuk yang satu persen untuk membuat dunia yang berbeda.

Menantang pemikiran negatif kita dengan pernyataan positif dan berpikir realistis. Ketika kita menghadapi pikiran-pikiran yang membuat kita takut atau depresi, beralihlah berpikiran positif dan realistis. yang seperti Rasul Paulus katakan dalam Fil 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yangbenar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yangdisebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Mungkin banyak diantara istri pelayan Tuhan ketika mengalami depresi, mengalami sulit tidur dan merasa kepala pusing. 
Ketika hal itu terjadi,hiruplah nafas dalam-dalam dan mencoba untuk menemukan sesuatu yang harus di lakukan untuk mendapatkan pemikiran yang baru.  Misalnya kita dapat berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau membaca majalah, atau melakukan aktivitas yang dapat memberi perspektif yang segar pada setiap hal.

Memang cara yang paling ampuh adalah kita harus meminta bantuan dari Allah.
Berdoa dan berbicara kepada Allah tentang masalah kita bisa sangat efektif.  Berseru kepada Tuhan dapat melegakan segala tekanan hati kita. Meskipun jawaban mungkin tidak datang kepada kita segera.

Sangat tepat ketika kita hanya bergantung kepada Allah. Kita tidak pernah tahu bagaimana Allah akan bekerja dalam hidup setiap orang. Semua dapat kita lakukan dengan melakukan yang terbaik setiap hari, berharap yang terbaik.  Allah akan membantu kita melalui masalah-masalah kita jika kita memintanya.



Siapa yang peduli dengan istri pelayan Tuhan?

Apa saja yang sudah saudara kerjakan hari ini untuk Tuhan dan sesamamu? Sudahkah hidupmu menjadi berkat bagi orang lain hari ini?  Semoga segala jerih lelah mu di dalam Tuhan tidak sia-sia.
Seperti sudah kita ketahui, seorang istri itu diciptakan Tuhan untuk menjadi penolong yang sepadan bagi suami.  Jika suaminya seorang pelayan Tuhan, ya kita akan menjadi penolong dia dalam melayani Tuhan.  Adakah sukacita ketika kita melakukan peran kita? pasti! Tuhan akan memberikan sukacita itu di dalam hati kita, sehingga kita melakukan dengan tulus.
Sebagai seorang istri pelayan Tuhan, kita tidak ubahnya dengan para wanita lainnya.  Merawat anak, membersihkan rumah, setrika baju, belanja, bertetangga, ikut arisan di kumpulan ibu-ibu PKK, bahkan ditambah pekerjaan pelayanan di gereja, yang menuntut waktu dan tanggung jawab kita.
Belum lagi menemani suami untuk pergi berkunjung.  Memberi perhatian kepada semua anggota gereja tanpa membeda-bedakan.  Sehingga melalui pelayanan kita mereka merasakan kasih Tuhan Yesus melalui kita.
Dalam kesibukan semuanya itu, apakah ada yang peduli dengan keperluan kita?.  Adakah yang memperhatikan kesehatan kita? Adakah yang menghibur kita ketika kita mempunyai persoalan yang tidak pernah kita ceritakan kepada orang lain?
Para istri pelayan Tuhan, ada satu pribadi yang tidak pernah lepas mata Nya memandang kita.  Dia adalah Tuhan yang peduli dengan segala keperluan kita.  Allahku akan memenuhi segala keperluanmu.  Keperluan apa yang akan dipenuhi Nya?.  Biasanya kita selalu berpikir tentang keperluan uang, uang dan uang....
Allah itu Allah yang baik.  Ia akan memenuhi segala keperluan istri pelayan Tuhan dalam segala hal.  Mungkin keperluan akan perhatian, keperluan akan damai sejahtera, keperluan akan kesehatan, keperluan akan sukacita, bahkan keperluan akan semangat, ketika kita sudah mencapai titik jenuh.
Dan yang lebih indah janji Tuhan, Ia akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan Nya.  Luar biasa.  Pernahkah kita menyadarinya...?
Jadi mari senantiasa bersyukur, meski dalam kesibukan kita sebagai istri pelayan Tuhan. Ada Allah yang senantiasa peduli dengan kita.