Senin, 06 Februari 2012

putus asa

Hai Ibu Pendetaku apa kabar? semoga pelayanan saudara akan terus membuat hati Tuhan senang.
tetapi ngomong-ngomong pernahkah selama melayani Tuhan ibu Pendeta merasa putus asa?.

wow,..."gak lah yao, aku kan ibu pendeta."  Mungkin ada diantara ibu pendetaku yang berucap demikian.  Wow salut salut. salut.. tetapi setiap orang diberi kekuatan yang berbeda, sehingga ada yang putus asa ketika menghadapi tekanan.  Ada juga yang santai-santai saja.


Tapi bagi yang putus asa, bagaimana rasanya?  Putus asa kok ditanya rasanya gimana? ya tidak enak la.  Memang ibu Pendeta putus asa karena apa? ya macam-macam la...
Misalnya: mungkin putus asa ketika seakan pelayanan kita tidak ada artinya.  Putus asa melihat anggota gereja yang malas untuk melayani Tuhan. Putus asa melihat orang-orang tidak mau hadir dalam jam doa.  Putus asa menyaksikan anak muda hidup semaunya sendiri,  Putus asa melihat guru sekolah minggu mengajar dengan semaunya.  Putus asa hanya karena hujan, anggota gereja tidak hadir di kebaktian.  Mungkin putus asa karena melihat orang-orang kristen tidak mentaati Tuhan.  Atau mungkin putus asa ketika melihat orang lain kesusahan tetapi tidak dapat menolongnya,  Putus asa karena melihat anak-anak kecil banyak yang tidak menghormati orang tuanya, dan banyak daftar putus asa yang panjang, jika ditulis semua.
Apa yang akan dilakukan ibu Pendeta jika putus asa?
Tidak ada hal lain yang dilakukan ketika putus asa, selain mengingat akan Yesus.  "Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diriNya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa (Ibrani 12:3).
Ketika mengingat Yesus, putus asa akan hilang karena Yesus yang menjadi kekuatan kita.  sehingga kita tidak menjadi lemah.
Jangan biarkan putus asa bercokol di dalam pikiran dan hati kita, tetapi mari tetap setia dalam pelayanan, karena Yesuslah yang mempercayakan pelayanan ini dalam hidup kita. Karena itu bersyukurlah dalam menghadapi semuanya (1 Tim 1:12)