Kamis, 20 Oktober 2011

Perkataan yang menjadi berkat


Belum semua orang mengalami pembentukan Tuhan. Banyak orang yang masih hidup dengan kemauannya sendiri. Seorang Pendeta senior menelpon saya dan berkata: ”Bu, tolong beritahu kepada istri pelayan Tuhan yang masih muda-muda. Sebagai seorang istri pelayan Tuhan itu selalu menjadi tong sampah. Dimana banyak orang curhat kepadanya. Tetapi dia harus bisa simpan semua yang ia dengar. Dan ia harus mendoakan saja. Supaya Tuhan yang menolong kesulitan yang mereka alami. Mereka harus belajar berhenti bergosip. Bukan malah disebarkan. Kelihatannya mempunyai gelar STh, tetapi nanti jadi Sarjana Tukang Hosip atau gosip. Jangan lupa bu tulis ya. Supaya belajar mempunyai hikmat yang dari Tuhan.”

Wow betul juga ya. Apa yang dikatakan Pendeta senior ini. Saya jadi ingat Amsal 31:26 yang tertulis: ”Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.” Seorang istri yang ideal/ sebagai wanita yang bijak membuka mulutnya dengan hikmat, bukan penyebar gosip. Itu hanya salah satu contoh saja bagaimana lidah bibir seorang istri pelayan Tuhan harus siap dibentuk menjadi serupa dengan Firman Tuhan.



Shadow living


Terkadang sering terjadi. seorang istri Pendeta punya keinginan untuk menjadi yang terbaik. berada dipuncak.  tetap sebagai istri Pendeta akan selalu ingat, bahwa saya harus tunduk kepada suami sebagai kepala keluarga.  Jadi aku merasa damai ketika aku hidup dalam bayangan dibelakang suami (shadow living)
Aku memberi semangat dari belakang. Mndorong orang supaya maju dan berkembang. Menguatkan mereka yang lemah. dan tidak ingin menjadi nomor satu.  tetapi selalu menganggap yang lain lebih utama.  
Ternyata ketika saya hidup seperti itu, hati saya sangat bahagia..
apakah anda para istri, juga bahagia ketika melakukan shadow living?

Don’t push your way to the front; don’t sweet-talk your way to the top. Put yourself aside, and help others get ahead. Don’t be obsessed with getting your own advantage. Forget yourselves long enough to lend a helping hand. ~Philippians 2:3-4 

Itu adalah salah satu mysteri bagi istri Pendeta bagaimana ia bahagia, meski dalam shadow living.

Pikirkanlah perkara yang diatas.

Sebagai manusia yang masih tinggal di bumi. Alkitab mengajar supaya kita memikirkan perkara yang diatas, bukan yang dibumi.  wah sangat aneh ya.  Tetapi itu yang dilakukan banyak orang yang tinggal di bumi.  Semua memikirkan untuk kepentingan yang ada di bumi.  Sehingga lupa memikirkan perkara-perkara yang diatas.
tetapi ketika menghadapi perkara yang sangat sulit, dimana manusia sudah tidak mampu menyelesaikan barulah ia memikirkan bagaimana caranya mendapatkan pertolongan yang diatas.
Pikirkanlah perkara yang diatas.  bukan yang di bumi.  Ketika kita memikirkan perkara yang diatas, untuk yang di bumi akan dipikirkan oleh Tuhan yang diatas.  Sebab Tuhan sangat baik dan sangat mengasihi kita semua.

Umur ada di tangan Tuhan.


Seminggu yang lalu, kami disibukkan oleh suami dari anggota gereja kami.  Namanya Jansen, ia bekerja di freport, Timika,  Sudah dua tahun istri dan 3 anaknya tinggal di Jawa. Sebelumnya mereka tinggal di Timika.  Dan bergabung di Gereja kami.  Jadi Jansen tidak tinggal bersama keluarga.  Dia hanya berkumpul dengan keluarga dua tahun sekali ketika mendapat cuti.
Dua minggu yang lalu Jansen mendapat libur.  Ia berkumpul bersama keluarga.  Tapi tanpa di duga ketika libur, ia menderita sakit malaria.  Rupanya ia sudah membawa virus malaria dari Timika.  Karena Jansen di Timika sudah sering sakit malaria.
Kami membawanya ke rumah sakit daerah, jauh dari Kroya.  Penyakit semakin memburuk.  Alat pernafasan dipasang di hidungnya. Istrinya panik setiap hari.  Sudah lima hari Jansen di opname.  Kami sudah melayaninya semampu kami.  Pada hari Jumat, kami mengunjunginya di rumah sakit. Nafasnya terlihat semakin pendek.  Saya berkata:”Sabar ya Jansen.  Tetap mengucap syukur ya dalam semua keadaan.  Pasti Tuhan menolong.”  Tapi ia memandangku dengan aneh.  Aku berpikir dia marah karena perkataanku.  Tiba-tiba ku dengar ia berkata:”ya sebagai manusia, saya salah.  Saya kurang mengucap syukur.”
Esok harinya hari sabtu, ia mengaku dosa kepada Tuhan.  Ia meminta maaf kepada Tuhan, sebab selama bekerja ia tidak pernah membawa persepuluhan kepada Tuhan.  Dan berjanji kalau nanti sembuh, ia akan memberi persepuluhan kepada Tuhan.  Saya senang mendengar, ia bertobat.
Pada hari minggu siang seusai kebaktian, kami mendapat telepon.  Istrinya meminta supaya kami segera ke rumah sakit.  Sebab Jansen sudah mutah darah.  Kami segera lari secepat kilat.  Sampai di rumah sakit, kami mendapati Jansen sudah sangat sulit bernafas. Dengan darah di mulutnya.  Jacob membersihkan darah dan keringat Jansen.  Kami berdoa supaya Tuhan berbelas kasihan kepadanya. Aku menangis melihat keadaannya, sangat menyedihkan.
Selam empat jam kami mendampinginya, tiba-tiba Tuhan membawanya pulang ke surga. Selanjutnya pemandangan yang mengharukan terjadi. Istri dan keluarga menangis semua.  Seakan tidak menyangka Jansen di panggil Tuhan dalam usia 44 tahun.  Dengan 3 anak yang masih kecil-kecil.
Jacob sebagai Pendeta segera mengurus segala sesuatunya sehingga semua keadaan dapat teratasi.  Setiap malam kami mengadakan kebaktian penghiburan untuk keluarga, sampai akhirnya jenazah Jansen di bawa ke Timika, ke tempat asalnya.  Untunglah Freeport mau mengurus segala sesuatu, tentang transportasi yang diperlukan untuk sampai ke Timika, sehingga istri dan anaknya tidak mengalami kesulitan.
Tuhan tetap baik dalam segala perkara.  Meski umur manusia tidak dapat di duga.

Jumat, 14 Oktober 2011

Hari-hari yang indah

Hari-hari yang indah sebenarnya sudah diberikan Tuhan kepada semua orang.
Cuma banyak orang tidak menyadari, ketika hari yang indah itu ada di dalam hidupnya.
Manakala datang masalah atau kesulitan.  Segera hari yang indah itu seakan hilang.
Tetapi ketika kita mengerti bahwa Tuhan mempunyai rencana yang indah dalam setiap masalah kita, pasti hari yang indah itu akan kembali hadir dalam hidup kita.
Sebab segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Dia.
Jadi tersenyumlah, Hari yang indah itu selalu ada dalam hidup kita.