Selasa, 20 April 2010

Butuh kasih yang dirasakan

Hari ini aku pergi berkunjung ke keluarga yang sederhana.  Mereka membangun rumah gubug di pinggir kali.  Menyenangkan berada di antara orang-orang sederhana.  Dengan pikiran yang sederhana.  Dengan keinginan yang sederhana.  Yang penitng bagi mereka, bagaimana dapat makan setiap hari dan bisa bertahan hidup.
Anak bungsunya yang masih berumur 7 tahun, ingin merasakan bagaimana merayakan ulang tahun.  Ibunya dengan susah payah berusaha mencari uang supaya dapat merayakan ulang tahun sang anak.  Meski baru janji, si anak merasakan kebahagiaan besok ulang tahun akan dirayakan.
Yang lebih membahagiakan orang-orang sederhana dan miskin sangat senang jika mendapat kunjungan.  Meski aku tak membawa apapun.  Yang mereka perlukan adalah kasih dan perhatian.  Bukan pemberian.  Mereka senang bila mereka dapat diterima seperti orang lain pada umumnya.  Ku katakan Tuhan tidak pernah membedakan.  Dihadapan Tuhan, kita semua adalah anak-anakNya.
Terima kasih Tuhan, hari ini mereka boleh merasakan kasihMu melalui kunjunganku.