Jumat, 12 April 2013

Hikmat atas kematian Mattew Warren.

Sabtu pagi pada tanggal 6 April, saya mendapat email dari Connie. ia seorang anggota gereja Sadleback yang di gembalakan oleh Pastor Rick Warren, yang menulis buku Purpose Driven Live. Saya di foward email dari Pastor Rick :"Tolong doakan kami.... bla bla bla... Mattew my youngest son. He died to day. He took his life..bla bla bla...Matthew said, “Dad, I know I’m going to heaven. Why can’t I just die and end this pain?” 
Dalam emailnya Pastor Rick Warren menulis: "Tapi hanya orang-orang terdekat tahu bahwa ia berjuang sejak lahir dengan penyakit mental, depresi gelap yang dalam, dan  bahkan pikiran untuk bunuh diri. Meskipun dokter terbaik di Amerika, obat-obatan, konselor, dan doa untuk penyembuhan, penyiksaan terhadap penyakit mental tak pernah surut.  Hari ini, setelah bersenang-senang malam bersama dengan Kay dan saya, dalam gelombang sesaat keputusasaan di rumahnya, ia mengambil hidupnya."
Sampai di bagian ini, jantung saya berdetak kencang.  Gemetar... dan pertanyaan spontan yang muncul. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?... saya tidak habis pikir. ya ampun Tuhan, ya ampun... saya terdiam...
Saat itu saya kaget... bagaimana ini? Saya dapat membayangkan bagaimana sedihnya perasaaan ibu Kay sebagai ibunya Mattew Warren. Bagaimana perasaan Pastor Rick warren sebagai seorang Pendeta, mendapati anaknya mati dengan cara yang tragis. Pasti kesedihan yang tak dapat dituliskan dengan kata-kata....

Bunuh diri dapat terjadi kepada siapapun. Bahkan di berita banyak orang melakukan bunuh diri.  Tetapi ketika anak seorang Pendeta seperti Pastor Rick warren bunuh diri... gempar!!!
Ada banyak kata-kata dukungan untuk Pastor Rick Warren atas musibah ini.  Di Twitternya Pastor Rick Warren berkomentar: "Kay dan saya secara pribadi  membaca setiap catatan. Engkau sedang mempraktektan Gal 6:2" Tapi ada juga kalimat yang malah membuat susah keluarga Warren.

Saya tidak peduli dengan berbagai komentar dunia.  Tapi saat itu saya sebagai seorang istri hamba Tuhan, dapat merasakan bagaimana pedihnya Ibu Pendeta Kay Warren dengan kematian anak bungsunya Mattew Warren ini. 
Saya berhenti lalu berdoa untuk Ibu Kay Warren, untuk Pastor Rick Warren. untuk semua Pendeta, untuk semua anak-anak Pendeta, supaya mereka semua senantiasa diberi kekuatan untuk dapat menjalani kehidupan ini. Supaya dijauhkan dari segala kuasa jahat.   Saya terus berdoa untuk semua anak-anak muda. Supaya mereka dipenuhi Roh Tuhan, dijauhkan dari perbuatan dosa, dan supaya hidup untuk memuliakan Tuhan. Karena di dalam Efesus 6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus. 

Pastor Rick warren seperti sedang mengalami peristiwa Tuhan Yesus... Yesus sedang berjalan menuju ke salib, sedangkan muridNya Yudas bunuh diri. Padahal Yesus Guru Agung sudah mengajar Yudas selama 3 tahun, tapi Yudas tetap melakukan bunuh diri...
Pasti ada hikmat di balik kematian Mattew Warren. Tuhan berkata: Segala sesuatu bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan, bagi semua orang yang mengasihi Dia.

Pastor Rick Warren perlu dukungan doa semua hamba Tuhan.  Ia dipakai Tuhan dengan luar biasa. Salah satu cara Pastor Rick warren ingin mengakhiri pelayanannya adalah dengan menggunakan pengaruhnya untuk memberkati Pendeta lain, dengan kehadiran online. Pastor Rick bersama teman-temannya ingin memberkati Pendeta lain melalui Pastors.com.  Sumber bebas yang luar biasa bagi semua Pendeta di seluruh dunia.  
Setelah tujuh hari kematian anaknya Pastor Rick dalam twitternya menulis :"Sesungguhnya aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup." Maz 27:13. 

Mari ibu-ibu Pendeta, mari berdoa buat suami. Berdoa buat para hamba Tuhan. Berdoa buat anak-anak hamba Tuhan. buat orang-orang muda. buat semua umat Tuhan, supaya selalu dalam lindungan dan kuasa Tuhan.  Berdoa buat masa depan, supaya rencana Tuhan yang baik, yang akan terjadi dalam hidup kita.  Mari menambah waktu doa kita, untuk berdoa buat semua orang yang mengalami tekanan, kesusahan, masalah, sakit penyakit atau apapun, supaya mereka mendapat pertolongan Tuhan dan mendapat kuasaNya.
Dengan demikian kita melakukan FirmanNya "Tetaplah berdoa" (1 Tes 5:17).