Minggu, 09 November 2014

Gelandangan itu makan dari tempat sampah.

Di hari minggu, pagi ini aku berjalan kaki pergi ke pasar untuk membeli jajanan pasar untuk aku persembahkan bagi murid-murid sekolah minggu.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, karena aku sudah mempunyai langganan.
Dengan membawa tas yang berat, sebab penuh dengan jajanan pasar.  Aku kembali lagi dengan berjalan kaki.  Ya karena rumah dan pasar jaraknya tidaklah jauh, hanya butuh waktu sepuluh menit dengan santai.
Setelah sampai di dekat lampu marah, aku melihat seorang bapak dengan pakaian kusam.  Ia sedang duduk dekat tempat sampah pinggir jalan. Aku tidak tahu siapa dia. Tapi aku kasihan melihatnya.  Ia sedang makan dari bungkusan plastik yang diambilnya dari tempat sampah.  Setelah aku dekati.... Astaga...... makanan mie dengan campuran makanan lain-lain yang tersisa, bercampur jadi satu.  Mungkin orang yang membuang makanan tadi adalah sisa-sisa semua makanan yang sudah basi atau sudah tidak dimakan lagi,
Ketika aku melihat dia makan, .... ada rasa wuekkkk...
Tapi puji Tuhan, Tuhan langsung menggerakkan hatiku untuk berhenti sebentar. Dan berdiri disampingnya.  Lalu ku buka tas yang berisi makanan jajanan pasar. Kuberikan sebagian kepadanya. "Pak ini .."  Dan iapun berkata "Ya..."
Dalam langkahku selanjutnya, aku ingat perkataan Yesus : Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum, ketika Aku orang asing, kamu memberi Aku tumpangan (Matius 25:35).
Aku sangat bersyukur pengalaman pagi ini, memberiku sukacita.  Hatiku disentuh oleh kasih Tuhan untuk melihat keperluam orang lain.  Dan terus mengajarku bagaimana aku harus berbagi kasih dengan apa yang aku punya.  Terima kasih Tuhan.  Engkau selalu hadir dalam hidupku.