Setiap wanita pasti mendambakan kesenangan, bahkan seorang hamba Tuhan dan istri hamba Tuhan juga mendambakan kesenangan. Tetapi bagaimana jika di dalam hidup kita terjadi sebaliknya dengan yang kita harapkan?.. Naomi mengalami apa yang tidak diinginkan manusia yaitu kesedihan dan kedukaan yang panjang.
Padahal ibunya memberi nama kepada Naomi dengan harapan hidup Naomi akan mengalami kesenangan.. Karena dalam bahasa Ibrani "Naomi " berarti "kesenangan." Apakah ibunya salah memberi nama kepada Naomi? atau Allah punya rencana yang indah dibalik kedukaan Naomi?
Naomi adalah wanita Israel, yang menikah dengan Elimelekh. Naomi dikarunia dua orang putra, yang bernama Mahlon dan Kilyon (Rut 1:2). Pasti hidup Naomi sangat bahagia. Ia sudah berjodoh dan bersuami. Kebahagiaan semakin lengkap manakala TUHAN mengaruniakan dua putra. Inilah kebahagian yang diinginkan setiap wanita dan pria, menikah dan mempunyai anak. Mereka memberi nama anak mereka Mahlon dan Kilyon. Saya tidak mengerti mengapa Bapak Elimelekh dan Ibu Naomi memberi nama kepada bayi-bayi mereka dengan nama itu. Menurut saya itu nama yang aneh untuk diberikan kepada seorang bayi. Apakah saudara tahu arti nama anak-anak mereka?. "Mahlon" artinya "sakit"; sedangkan "Kilyon" berarti "merana" Mungkin mereka mempunyai alasan yang kita tidak mengetahuinya, atau mungkin untuk mengingatkan bapak dan ibunya pada waktu melahirkan mereka dalam keadaan sakit dan merana.
Meski demikian adanya, Elimelekh suami Naomi, seorang yang bertanggung jawab. Ya tentu saja sebagai suami yang sudah beristri dan punya anak harus bertanggung jawab. Kan suami sebagai tulang punggung keluarga...(Berbahagialah para lelaki, hidupmu penuh dengan kasih dan perhatian kepada keluarga...Tuhan akan memberkati saudara semua)
Ketika terjadi musibah kelaparan di Betlehem, Yehuda. Elimelekh dan keluarganya pergi ke Moab. Untuk mencoba peruntungan baru disana, dan tinggal sebagai warga negara asing (Rut1:2), Dengan harapan terhindar dari bahaya kelaparan dan tetap dapat hidup. Oo... malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih...Tak diduga Elimelekh dipanggil TUHAN lebih cepat dari yang diduga Naomi (Rut 1:3), sebelum sempat melihat ke dua anaknya menikah dengan wanita yang akan menjadi menantunya.
Bagaimana Naomi menjalani kehidupannya?
Disini Naomi mulai merasakan kesedihan... Nama yang melekat di hidupnya sejak lahir dan selalu di dengar di telingannya ketika semua kerabatnya memanggilnya "Naomi, Naomi" tidak lagi berarti kesenangan... tetapi perkabungan. Akhirnya di negeri Moab sebagai warga negara asing Naomi harus tinggal sebagai janda dengan dua anaknya. Tidak dicritakan di dalam Alkitab, apakah Naomi mempunyai pekerjaan untuk menghidupi seluruh keluarganya. Yang jelas Naomi pasti melakukan sesuatu yang baik, entah berkebun, bercocok tanam, atau pekerjaan apapun. Dimana dengan pekerjaan itu ia dapat menghidupi ke dua anaknya sampai mereka dewasa.
Sebagai seorang ibu pasti berdoa juga untuk anak-anak nya supaya mendapatkan jodoh yang seiman yaitu menyembah Allah yang benar, seperti orang Israel pada umumnya. Ketika Mahlon dan Kilyon sudah dewasa, mereka malah menikah dengan perempuan Moab, dimana pada umumnya penduduk Moab menyembah berhala (Rut 1:5). Naomi pasti menghendaki menantu-menantu yang menyembah Allah. Seperti Abraham yang menginginkan Ishak anaknya menikah dengan kerabatnya yang sama-sama menyembah Allah. (Kej 24:3-4). Kemungkinan kesedihan Naomi dan kekahawatarinnya bertambah, karena perkara ini. Ditambah lagi anak-anak mereka belum dikarunia momongan.. Memang jodoh dan anak adalah anugrah Tuhan dalam hidup manusia.
Melalui Musa, Tuhan juga memperingatkan bangsa Israel supaya anak-anak
mereka tidak menikah dengan orang asing karena bisa membawa umat Allah
menyembah berhala (Ul 7:3-4). Namun Mahlon dan Kilyon pun tetap menikah dengan
perempuan Moab (Rut 1:4). Sekalipun penuh kesedihan, Naomi berusaha bersikap
baik dan menunjukkan hati yang tulus dan penuh kasih kepada Orpa dan Rut kedua
menantunya itu. Mungkin Naomi berharap kedua menantunya akan menjadi penyembah
Allah juga. Sikap baik dan penuh kasih
Naomi dapat terlihat ketika mereka harus melewati masa masa sulit bersama,
ketika ke dua anaknya meninggal dan belum dikarunia anak. Kesulitan demi
kesulitan membuat Naomi, Orpa dan Rut saling berbagi kesedihan, sehingga mereka
dapat saling mengasihi (Rut 1:5).
Apa yang membuat Rut mengikuti Allahnya Naomi?
Rut adalah perempuan Moab. Orang-orang Moab pada umumnya menyembah
banyak allah-allah. Dewa mereka yang
utama ialah Khemos (Bil 21:29; Rut 1:15).
Biasanya selalu penuh kekerasan dan pengorbanan anak-anak. Tetapi yang dirasakan oleh Rut bersama suami
dan mertuanya Naomi, adalah kasih. Kasih kepada Allah. Orang-orang Israel
diajar untuk mengasihi Allah. “Kasihilah TUHAN,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu.” (Ul 6:5). Allah
yang disembah Naomi adalah Allah yang penuh dengan kebaikan dan kasih, sehingga
umatNya diperintahkan untuk dapat mengasihi Allah. Kekuasaan Allah bercirikan
kasih.
Kesedihan demi kesedihan telah membuat mereka
semakin akrab, pasti Naomi menceritakan bagaimana TUHAN telah menolong umatNya.
Ketika di dengar kabar bahwa TUHAN telah memperhatikan umatNya dan memberikan
makanan kepada mereka (Rut1 :6), sehingga Naomi memutuskan untuk kembali ke
negeri asalnya. Kasih TUHAN itu yang diceritakan Naomi kepada Rut, sehingga Rut
bersikeras tetap ikut pulang bersama Naomi.
Rut pasti dapat membedakan perbedaan
keyakinan sebelumnya dan ketika hidup bersama dengan suami dan Naomi mertuanya.
Sehingga Rut dapat berani membuat keputusan yang penting dalam hidupnya, ketika
Naomi menyuruhnya pulang kembali kepada bangsanya. Tetapi Rut menolak. Berkatalah Naomi:
"Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku
pergi, dan di mana engkau
bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" (Rut 1:15-17)
Kita dapat belajar dari Naomi, kesedihan dan
masalah dapat datang silih berganti, tetapi sebagai umat Allah, kita dapat
merasakan kasih Allah dalam menolong kita melewat semua persoalan. Kasih Allah
kepada kita dapat kita bagikan kepada orang-orang disekitar kita, melalui
perbuatan nyata dan perkataan kita.
Kasih itu dapat membawa orang lain untuk datang kepada Allah. Seperti
yang dialami oleh Rut. Karena kasih
Allah itu yang menarik orang lain untuk dapat percaya kepada Allah. “dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang
kepada-Ku.” (Yoh 12:32)
Perubahan hidup Naomi: Kesenangan- kepahitan-kesenangan.
Sesudah pulang ke kampung halamannya Naomi
tidak mau disebut sebagai Naomi. 1:19Dan
berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu
karena mereka, dan
perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?" 1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. 1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi,
tetapi dengan tangan yang kosongTUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." 1:22 Demikianlah
Naomi pulang bersama-sama
dengan Rut, perempuan Moab itu,
menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.
Arti nama Naomi dalam bahasa Ibrani “menyenangkan” Tetapi
Naomi minta disebut “Mara” yang artinya “pahit”. Dalam perjalanan hidup bersama Naomi dan Rut
hidup saling mengasihi dan berbagi, saling menghormati, (Rut 2-3). Rut yang
masih muda selalu mau mendengarkan nasehat Naomi yang sangat dikasihinya. Tetapi
pada akhir nya Tuhan benar-benar memberikan kesenangan kepada Naomi, ketika ia
mendapatkan seorang cucu. (Rut 4:13-17) “Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan
memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah
melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki (Rut 4:15).
Naomi akhirnya dapat membawa Rut untuk menyembah
Allah. Pengorbanan yang panjang dengan
banyak kesedihan telah dilalui bersama Allah.
Akhirnya Allah memberikan kebahagian kepada Naomi dan Rut. Bukan hanya kebahagian yang mereka
alami. Allah pun memakai Rut seorang
perempuan asing menjadi nenek Daud, dan akhirnya menjadi nenek Mesias. Ketika menoleh kebelakang dalam kehidupan
Naomi, Allah mempunyai rencana yang indah dibalik mengungsinya Naomi ke
Moab. Bagaimana Allah memakai semua
orang dan bangsa untuk terlibat dalam rencana keselamatanNya.
Kesimpulan.
Allah juga akan memakai
para wanita terlibat dalam karya keselamatan, untuk menyelamatkan seluruh
keluarga kita yang belum percaya.
Seperti Allah memakai Naomi melalui berbagai peristiwa kehidupannya,
Allah juga akan memakai saudara semua melalui berbagai peristiwa dalam hidup
saudara. Setiap hal mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Mari kita bersama melakukan
tugas dan bagian kita, yaitu mengabarkan Injil bagi keluarga kita yang belum
bertobat. Lakukan segala tugas sebagai wanita di tengah keluarga kita dengan
penuh kasih. Critakan selalu bagaimana Allah tetap mengasihi kita walau mungkin
banyak peristiwa buruk yang terjadi. Ingatlah bahwa Tuhan punya rencana yang
indah di balik semuanya yaitu keselamatan bagi seluruh keluarga kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar