Jumat, 06 Januari 2012

Mereka belum mengenal kasih Yesus



Ibu Sumirah terlihat kusut.  Jalan nya perlahan-lahan karena sakit.  Kami tidak sengaja bertemu dengannya.  Tetapi di dalam jadwal ku pada hari ini, aku akan mencari jiwa baru.  Ketika aku berbicara dengan Ibu Sumirah, hatiku digerakkan Tuhan oleh belas kasihan.  Di wajahnya tidak ada sukacita.  Di kepalanya penuh beban.  Seakan ia ingin lari dari kehidupan ini.  Ia menderita lahir dan batin.  Hatiku berkata:"Kasihan, ia tidak punya Yesus.  Sehingga wajahnya suram.

Spontan aku berkata: "Ibu, apakah ibu tahu bahwa ada seseorang yang sangat mengasihi ibu?" "Siapa ya?" tanyanya."Bu, Dia adalah Yesus." Jawabku dengan lembut. "Bu Yesus itu sangat mengasihi ibu, sampai Ia mati di kayu salib, untuk mengampuni dosa-dosa ibu." "Oh, saya tidak tahu." Jawabnya pelan.  "Ya, karena itu saya memberi tahu ibu bahwa Yesus sangat mengasihi ibu." "ya saya belum tahu."
Tiba-tiba ia bercerita tentang semua masalah yang dihadapinya.  Masalah yang membuat ia tidak dapat tersenyum.  Lalu kami mendengarkan semua keluh kesahnya.  Selama ini tidak ada orang yang peduli dengan segala penderitaannya.
Ibu Sumirah merasa senang ketika dapat berbagi cerita.  Dan lagi-lagi aku hanya menjadi telinga Tuhan Yesus.  Dan berbagi kasih dan perhatian.
Suasana sudah menjadi akrab.  Lalu saya berkata:"Ibu, maukah ibu saya doakan?, Saya akan berdoa buat kesehatan ibu dan buat segala masalah ibu, supaya Tuhan akan menolong ibu."
Spontan ia berkata dengan semangat: "mau, mau, mau." ha... aku senang sekali. Segera aku berdoa memohon kuasa Tuhan turun atasnya, dan melepaskan segala beban penderitaannya.
Lalu kami berjanji akan berkunjung kembali di saat mendatang.  Dan ia sangat senang.  Sebab ia hanya dapat mengenal kasih Yesus, melalui kunjungan kami.  
Ketika aku pulang, di dalam jadwalku ku tulis nama "IBU SUMIRAH" yang baru tahu kasih Yesus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar